Laman

Sabtu, 20 April 2013

MEMPERBAIKI RC-QD - Part III


MELACAK DAN MEMPERBAIKI RANGKAIAN PENGGERAK RELAY

Artikel kali ini meneruskan posting yang lalu, Pada bagian III ini berisikan cara melacak dan memperbaiki rangkaian penggerak relay, yang berfungsi menggerakkan motor belakang.
Secara umum pada bagian ini terdapat 3 fungsi perintahnya, maju, mundur dan turbo  yang dikendalikan oleh tegangan keluaran IC pada kaki No11, 12 dan 10 [RX-2B]
Dengan cara melihat bagian per bagian akan memudahkan pengertian cara kerjanya. Apabila gambar skema rangkaian perintah disederhanakan akan menjadi seperti gambar dibawah ini :
gambar - 1
Ini adalah gambar skema untuk satu fungsi perintah. Dimana tegangan keluaran perintah kaki IC melalui sebuah Resistor akan menghidupkan Transistor. Jika transistor ON maka kaki relay akan terhubung ke tegangan negatif dan relay akan ON. Sedangkan relay bertugas memutus dan  menyambung aliran tegangan motor sesuai perintah. 

Mengetahui cara kerja ini menjadi sangat penting karena dari itulah modal untuk melakukan pelacakan kerusakan dan perbaikan pada rangkaian penggerak relay.

Langkah pelacakan kerusakan :

Periksa relay apakah masih baik atau putus, caranya pernah saya posting artikelnya DISINI
Lepaskan sambungan motor belakang.
Hidupkan remote dan rangkaian penerima, pastikan remote dan baterai dalam keadaan tidak rusak, lihat pada artikel yang lalu. Dibawah ini adalah gambar rangkaian perintah turbo untu sample pengecekan tegangan. Sedangkan perintah maju dan mundur hanya berbeda letak kaki ICnya [tanda panah merah]
gambar-2
Tekan contol pengendali maju maka relay akan berbunyi “klik”. Kemudian tekan maksimal pengendali turbo, maka relay berbunyi lagi. Jika relay berbunyi “Klik” berarti rangkaian penggerak relai dalam keadaan normal [tidak rusak]. Ulangi cara ini pada perintah gerak mundurnya. Jika relay tidak berbunyi / bekerja namun relay dalam keadaan baik, maka pengecekan tegangan dilakukan pada titik biru [pada gambar]sebesar 1,5 Volt DC,

Pengecekan tegangan keluaran terdapat pada kaki No10, 11 dan 12 [titik biru]. Caranya dengan menggunakan volt-meter probe merah pada kaki IC dan probe hitam pada tegangan negatip rangkaian. Ketiga pengecekan tegangan tersebut dilakukan secara bergantian, sesuai perintah yang ditekan seperti digambarkan pada gambar dibawah ini.
gambar-3
Tekan tuas perintah turbo, tahan, kemudian ukur tegangan pada kaki ic no 12,  Perhatikan tegangan yang terukur [ ± 1,5 Volt ]. Karena remote menghidupkan perintah turbo maka hanya salah satu kaki saja yang mengeluarkan tegangan [kaki No.12 saja]. Jika pada kaki No 12 tidak keluar tegangan ukur pada kaki No 11 dan No 10 [masih dalam keadaan tuas perintah turbo ditekan] catat posisi kaki yang keluar tegangan tersebut sebagai keluaran perintah turbo. Jika kaki IC mengeluarkan tegangan pada saat ada perintah turbo maka maka perintah turbo masih bekerja dengan baik.

Cara pengecekan tegangan keluaran maju dan mundur adalah sama dengan cara diatas dengan menekan masing-masing perintah. Sedangan keluaran perintah maju, turbo dan mundur berada pada kaki  IC. No.10, No.11 dan No.12 [lihat gambar]

Jika tegangan keluaran untuk masing-masing perintah terukur dan bekerja normal, kemudian relay dalam keadaan baik [ tidak putus ] maka kerusakan terdapat pada transistor penggerak relay  [ 8050 atau type lain ]. Kemungkinan lain adalah rusaknya R1 [resistor] namun hal ini jarang terjadi. 

Kemungkinan kerusakan lain : jika relay pada masing-masing perintah normal [ ada bunyi “klik”] namun motor tidak bisa berputar maka kerusakan terdapat pada relay atau motor.
Pengecekan : ukur tegangan motor dengan melepas sambungan motor terlebih dahulu. Jalan kan perintah maka akan terukur tegangan keluaran motor [± sama dengan tegangan baterai]. Tegangan tidak akan keluar pada titik sambungan motor jika relay dalam kondisi rusak.[walaupun bisa berbunyi”KLIK”]

Jika tegangan keluaran motor tersebut normal namun motor belum bisa berputar periksa sambungannya.

jika sambungan dalam kondisi baik masih juga belum bisa berputar berarti motor nya yang rusak. Ganti dengan yang baru.

Selesai sudah artikel memperbaiki kerusakan pada RCQD bagian III ini. Semoga artikel ini menjadi sebuah informasi yang berguna dan bisa memberikan sekilas gambaran tentang cara kerja dan pelacakan kerusakan yang sering terjadi pada rangkaian RCQD, dengan harapan bisa membantu pembaca/ hobbies dalam menangani kerusakan yang mungkin dialami..

Sulit bagi saya untuk memaparkan secara teoritis dengan detail.. karena saya hanya praktisi yang kurang menguasai teori detail. Karena hanya berupa catatan hasil dari “oprek-pribadi”, dimungkinkan ada yang terlewatkan dalam artikel ini,  koreksi dan saran sangat diharapkan.

WARNING :

ARTIKEL INI ADALAH HASIL EXPERIMENT DARI BIYANT RUMPOKO, BUKAN MERUPAKAN COPAS ATAUPUN EDITAN DARI SITUS LAIN


Jumat, 12 April 2013

MEMPERBAIKI RC-QD - Part II

Memperbaiki Unit Penerima

Setelah pada bagian pertama membahas cara perbaikan pada remote unit [TX], maka bagian ini akan membicarakan perbaikan receiver [ rangkaian penerima ] yang terdapat pada mobil rc [QD] namun topik ini terlalu panjang untuk di tulis dalam satu  artikel, maka kali ini hanya membahas bagian kemudi saja. Untuk bagian lain akan diposting melalui artikel lain.

Kemudi

Pada rc qd , rangkaian elektronik pengendali kemudi memang sering rusak, rata2 karena terjadi beban lebih sehingga transistornya tidak mampu. Yang terjadi berikutnya adalah transistor rusak, dan kemudinya tidak berfungsi [tidak bisa belok ]

Karena yang akan kita hadapi adalah komponen elektronika, maka perbaikan pada rangkaian ini membutuhkan kecermatan, dan sedikit pengetahuan dasar elektronik. Pemahaman tentang transistor sangat dibutuhkan untuk bisa memperbaiki [kecuali memang mau coba2 dengan resiko semakin rusak atau BERHASIL ]. 

Namun bagi pakar dan praktisi elektronika artikel ini nggak ada nilai tambahnya...  mereka dengan mudah mampu mengatasinya. 
Rangkaian ini terdiri dari 6 buah transistor. 2 buah berfungsi untuk penguat pemicu perintah [ satu kiri, satu kanan ] kemudian 2 buah untuk penggerak putaran kekiri, 2 buah lagi penggerak putaran kekanan. Dibantu 4 buah resistor yang berfungsi untuk pembatas arus dan titik kerja transistor.

Sekilas  gambaran cara kerja rangkaian

Skema ini dikenal dengan H-Bridge.  Gambar skema ini sudah ada pada artikel terdahulu. Namun untuk memudahkan pemahaman  maka digunakan lagi. Dan sebelum melangkah cara perbaikan disarankan untuk memahami cara kerja rangkaian.

gbr-01

Saat perintah belok kiri ditekan, penerima mendeteksi sinyal perintah kemudian menghidupkan kaki IC no 6, jika Kaki IC No.6 hidup, maka Q6  akan menghantar dan mengaktifkan Q3 dan Q4 secara bersamaan. Saat  Q3 “on” maka akan menghantarkan kaki motor A ke tegangan negatif, sedangkanpada Q4yang juga“on”akan menghantarkan kaki motor B ke tegangan positif. Maka motor akan berputar kearah kiri.

Saat perintah belok kanan ditekan, penerima mendeteksi sinyal perintah kemudian menghidupkan kaki IC no 7, jika Kaki IC No.7 hidup, maka Q1  akan menghantar dan mengaktifkan Q2 dan Q5 secara bersamaan. Saat  Q2 “on” maka akan menghantarkan kaki motor A ke tegangan positif, sedangkan  pada Q4 yang juga “on” akan menghantarkan kaki motor B ke tegangan negatif. Maka motor akan berputar kearah kanan.

Ciri-ciri letak komponennya adalah dekat kabel motor depan.  [review pada salah satu model PCB]

gbr-02

gbr-03

Pengecekan Rangkaian.

Melihat dan mengamati phisik transistor  [dalam kotak merah pd gbr-02 / gbr-03 ] apakah ada kerusakan pisik pada transistor misalnya melepuh, retak, berlubang, bahkan pecah. Jika hal menemui hal ini, maka  ganti TR yang rusak dengan yang baru.
Jika tidak terlihat kerusakan pisik, dengan cara pengecekan tegangan rangkaian.

Hidupkan pemancar  kontrol, hidupkan rangkaian penerima

 Pengukuran keluaran IC kaki no. 6  [ angka 1]
Gunakan volt-meter dengan probe merah berada di kaki IC no.6 sedangkan probe hitam berada di jalur negatif, kemudian putar kontrol kiri [ amati volt-meter ] putar lagi kontrol kanan [amati volt-meter]. Pada salah satu posisi [kiri atau kanan] kaki no.6 harus terukur ada tegangan ± 1,5volt
Langkah pengecekan kaki IC no.7 sama dengan langkah pengecekan diatas.

Pengukuran keluaran kaki IC no. 7 [ angka 2 ]
Gunakan volt-meter dengan probe merah berada di kaki IC no.7  sedangkan probe hitam berada di jalur negatif, kemudian putar kontrol kiri [ amati volt-meter ] putar lagi kontrol kanan [amati volt-meter]. Pada salah satu posisi [kiri atau kanan] kaki no.6 harus terukur ada tegangan ± 1,5volt

Yang perlu diperhatikan dalam pengecekan ini adalah :
Untuk mengetahui secara pasti mana yang kiri dan mana yang kanan, perhatikan saat memutar kendali kiri kaki No.6  atau No. 7 yang mengeluarkan tegangan, berarti kaki tersebut adalah keluaran perintah kiri  demikian sebaliknya.

Pengecekan pada angka 3 dan 4 [Q1 & Q6]: adanya perubahan tegangan saat perintah diaktifkan berarti TR FCS9014  [atau type lain] normal. Terutama pada kaki Basis dari TR 8050 maupun  8550 [kolektor FCS9014] harus berfungsi dengan baik,

Pengecekan keluaran motor  [titik A dan B pada gbr.01]

gbr-04

Keadaan pengukuran dengan Volt-meter [gbr kiri]
akan menyimpang sebesar tegangan baterai hanya pada satu perintah tertentu [ kiri saja atau kanan saja]  jika tidak ada tegangan bisa diperkirakan kerusakan terdapat pada Q2 [8550]

Keadaan pengukuran dengan Volt-meter [gbr kanan]
akan menyimpang sebesar tegangan baterai hanya pada satu perintah tertentu [ kiri saja atau kanan saja]  jika tidak ada tegangan bisa diperkirakan kerusakan terdapat pada  Q4 [8550]

gbr-05

Keadaan pengukuran dengan Volt-meter [gbr kiri]
akan menyimpang sebesar tegangan baterai hanya pada satu perintah tertentu [ kiri saja atau kanan saja]  jika tidak ada tegangan bisa diperkirakan kerusakan terdapat pada  Q3 [8050]

Keadaan pengukuran dengan Volt-meter  [gbr kanan] 
akan menyimpang sebesar tegangan baterai hanya pada satu perintah tertentu [ kiri saja atau kanan saja]  jika tidak ada tegangan bisa diperkirakan kerusakan terdapat pada  Q5 [8050]

Pengukuran / pengecekan yang  bisa dilakukan sebelum menyambung motor depan

gbr-06

Jarum volt-meter akan menyimpang kekanan sebesar tegangan baterai hanya pada satu perintah tertentu [ kiri saja atau kanan saja] pada multimeter digital akan terbaca tegangan positif [ Mis : 9.05 v] namun jika perintah berlawanan / dibalik  maka jarum volt-meter akan menyimpang kekiri [ jangan terlalu lama keadaan pengukuran terbalik ini jika menggunakan volt-meter analog ] dan pada voltmeter digital akan terbaca tegangan negatip  [Mis : -9.6v] 

Detail kaki Transistor
gbr-07
Cara termudah adalah : ganti keempat transistor [8050 - 2 buah, 8550 - 2 buah] Pastikan pemasangan transistor dengan benar.
Mempelajari kemudian memahami bagian per bagian sangat diperlukan, semoga berguna. 

WARNING :

ARTIKEL INI ADALAH HASIL EXPERIMENT DARI BIYANT RUMPOKO, BUKAN MERUPAKAN COPAS ATAUPUN EDITAN DARI SITUS LAIN

Sabtu, 06 April 2013

MEMPERBAIKI RC-QD - Part I


REMOTE UNIT  [TX]

Tidak berfungsinya salah satu perintah, belum tentu kerusakan terdapat pada receiver unit. [mobil ]. Bisa terjadi dibagian remote unitnya. Kemungkinan lokasi terjadinya kerusakan pada pemancar dan penerima adalah :  50% ; 50 %   Disarankan untuk memulai pengecekannya pada bagian pemancar [ remote unit ]. 

Cara memperbaiki kerusakan umum pada Remote unit.[ TX ]

Alat yang digunakan minimal ada :
Multimeter [analog / digital ]
Sinyal checker [ lihat disini ]
Alat umum lainnya [ obeng / solder / dll ]

Pengecekan danperbaikan :
  1. Cek baterai remote, harus dalam keadaan baik [min 80%]
  2. Nyalakan remote, tarik antena, tempel antena ke sinyal cheker.
  3. Nyalakan perintah maju-1, lihat checker, harus ada gerakan.
  4. Lanjutkan juga pada fungsi perintah yang lain.
  5. Jika checker bergerak pada semua fungsi perintah maka remote unit dalam keadaan normal.
  6. Dan jika ada fungsi perintah yang tidak berfungsi [ ditandai tidak adanya gerakan pada sinyal checker pada langkah pengecekan ini ] Perhatikan perintah mana yang tidak berfungsi dan diingat2. Kemudian yang perlu dilakukan adalah :
  • Buka cover remote unit.
  • Perhatikan posisi agar bisa mengembalikan / menutup seperti semula.
  • Perhatikan sambungan baterai.
  • Perhatikan sambungan antena.
  • Perhatikan saklar/switch geser/ apakah masih terhubung baik dengan PCB, saat dioperasikan.
  • Perhatikan pola tembaga PCB dibagian saklar pengendali, apakah masih utuh atau terputus akibat gesekan. [ hal ini paling banyak dijumpai pada RCQD keluaran dan merk baru, terutama pada fungsi perintah kiri atau kanan – pola PCB mudah putus ]
  • Jika ada yang putus karena gesekan sambung kembali menggunakan kabel, letakkan dengan posisi yang baik agar tidak mengganggu saat dioperasikan.
  • Setelah penyambungan selesai, cek kembali dengan sinyak checker
Putusnya tembaga pola jalur pada PCB mengakibatkan salah satu atau lebih fungsi perintah tidak berfungsi. Berikut beberapa “review” dengan 2 model  PCB.



Model pola PCB ini yang paling sering putus, akibat gesekan plat saklar.

Penyambung kembali menggunakan kabel [ biru ] atau dilapisi timah [ tenol - tipis, rata ].

Bentuk plat saklar.
Model PCB lain menyesuaikan. Pada dasarnya konfigurasi rangkaian dan cara kerjanya sama.

Admin :
Pertanyaan  dengan beberapa detailnya, sangat disarankan.  
Hindari bentuk pertanyaaan : :Kenapa RCDQ saya tidak bisa jalan..?." sangat dianjurkan [susah jawabnya]
Mencantumkan identitas [minimal nama] disarankan...
Mencantumkan "sumbernya" sangat dianjurkan untuk pemindahan content blog ini ke blog lain

THANKS FOR READERS OF FOREIGN VISIT INDONESIA, HIGHLY EXPECTED TO REPAIR HIS FEEDBACK CONTENTS OF THIS BLOG - BIYANT RUMPOKO


WARNING :

ARTIKEL INI ADALAH HASIL EXPERIMENT DARI BIYANT RUMPOKO, BUKAN MERUPAKAN COPAS ATAUPUN EDITAN DARI SITUS LAIN