Laman

Minggu, 24 Februari 2013

UPGRDE Li-Po PADA QD


Li-Po PADA RCQD Socket 3 PIN

Artikel kali ini, saya mencoba untuk Share tentang baterai Li-Po pada RC/QD. diharapkan bisa memberikan informasi tentang penerapan baterai Li-Po pada rcqd. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai sebuah performa yang lebih baik pada rcqd..
Pada baterai LiPo terdapat 2 kutup baterai, kutup Positip dan dan kutup Negatip. Sedangkan pada PCB QD ada yang menggunakan socket 2 kutup dan ada yang menggunakan socket 3 kutup.  Dari perbedaan diatas, pemasangan Li-Po pada RCQD Socket 3 PIN membutuhkan sebuah rangkaian sederhana untuk penyesuai tegangan PCB-nya. Rangkaian tambahan yang digunakan adalah rangkaian-rangkaian yang sangat sederhana. Namun akan tidak sederhana jika sampai pada tahap menentukan titik sambungan rangkaian-rangkaian tersebut. Hal ini sangat membutuhkan ketelitian, kecermatan


1. Penyesuai kutup tegangan baterai
Berikut rangkaian penyesuai baterai LiPo untuk RCQD.
Gbr. skema 

Melalui rangkaian penyesuai tegangan ini, Li-Po [2 kutup] dapat digunakan pada RCQD socket 3 pin

Keterangan gbr :
Hanya dengan menambahkan sebuah resistor 2Ohm / 5Watt . Resistor ini yang akan memberi suplly untuk speed-1 ( kabel biru pada baterai pack biasa ). Dan ini output baterai Li-Po akan terbagi menjadi :

Vcc
merupakan tegangan turbo yang diambil langsung dari baterai yang akan diumpankan ke motor melalui relay sebesar tegangan baterai. [Vcc = kabel merah baterai pack biasa]
Vdd
merupakan tegangan speed – 1 dan tegangan gerak mundur,  yang diambil dari tegangan baterai yang diperkecil melalui sebuah resistor 2 ohm, 5 watt. [Vdd = kabel biru baterai pack biasa ]
Ground
merupakan tegangan / kutub negatip baterai

Rangkaian ini dipasang antara baterai Li-Po dengan socket original atau bisa langsung di PCB [lihat gambar blok diagram]

2.  Penyesuaian tegangan Receiver dan IC
Karena beberapa merk/model tidak terdapat rangkaian “pembatas tegangan”, maka dianggap perlu menyisipkan sebuah rangkaian "pembatas tegangan". Rangkaian ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan tegangan Receiver & IC.  Karena perubahan / pergeseran besarnya tegangan pada penerima dimungkinkan terjadi pergeseran titik frekuensi penerimanya pula. Hal ini dapat mengakibatkan kurang peka-nya penerima sehingga jalannya motor sering tersendat dan dimungkinkan berkurangnya jarak jangkau. Rangkaian ini juga menambah keamanan rangkaian Receiver yang didalamnya terdapat IC, yang dipasaran masih sulit didapatkan.

Berikut rangkaian pembatas tegangan untuk “Receiver & IC”
Gbr. skema 02

Pemasangan rangkaian
Sisipkan rangkaian diatas diantara Vcc [ atau Vdd ] dengan  titik suply tegangan “Receiver & IC”  dengan memutus jalur tesebut sebelumnya. [garis biru Vdd dengan “Receiver & IC” ]
Amati  dengan cermat antara titik tegangan Receiver & IC, Vcc dan Vdd pada skema dibawah ini :

Gbr. skema 03

Kotak hijau merupakan rangkaian 4 relay [ abaikan jika PCB anda sudah menggunakan relay ]

Diagram blog keseluruhan upgrade :
Letak penyambungan pada skema original pabrikan :

Gbr.skema - 05

'Keterangan gambar :
Lingkaran Merah : rangkaian pembatas tegangan pada PCB. jika pada PCB tidak/belum ada kompnen tersebut, tambahkan rangkaian pembatas tegangan [Gbr. Skema 02] dengan penyambungan seperti Kotak Biru pada gambar diatas. Titik biru [tanda panah]  adalah titik tegangan supply Receiver & IC

  • Penambahan rangkaian regulator pembatas tegangan dimaksudkan untuk stabilitas [ tegangan dan frekuensi remote] serta keamanan rangkaian Receiver & IC, dimana kita ketahui IC ini masih sulit didapat di pasaran.
  • Penyambungan Regulator tegangan bisa di sambungkan ke Vdd [merah] maupun Vdd [biru]
  • Rangkaian Regulator dapat diabaikan untuk  PCB yang sudah ada pembatas tegangannya [adanya Dioda Zener pada PCB] - [lihat lingkaran merah pada gambar]
  • Rangkaian regulator ini dapat diabaikan jika menggunakan Li-Po 7,xx Volt dengan catatan PCB sudah ada regulator pembatas tegangan. 
  • Pada beberapa merk, pembatas tegangan hanya menggunakan sebuah resistor saja. [ yang menurut penulis, penggunaan resistor tersebut bukan sebagai pembatas tegangan, namun lebih cenderung sebagai pembatas arus ]
Gambar-gambar diatas dimaksudkan untuk membantu mengetahui titik-titik penyambungan, ketelitian dan kecermatan sangat dibutuhkan

Semoga artikel ini bisa meng"inspirasi" ide pembaca. dan memberikan gambaran tentang penggunaan baterai Li-Po pada RCQD. Jika pembaca yang menemukan kekeliruan dalam artikel ini diharapkan koreksinya lewat kolom komentar, untuk bisa direvisi secepatnya.

Best regard

WARNING :

ARTIKEL INI ADALAH HASIL EXPERIMENT DARI BIYANT RUMPOKO, BUKAN MERUPAKAN COPAS ATAUPUN EDITAN DARI SITUS LAIN

Selasa, 19 Februari 2013

RELAY PENGGANTI TRANSISTOR

LETAK SAMBUNGAN

Artikel ini merupakan jawaban untuk beberapa pertanyaan yang masuk. [ yang sebenar nya jawaban yang dibutuhkan berada pada artikel-artikel yang lalu ]. Artikel  kali ini tidak berisikan hal baru dalam per-QD-an. Namun dimaksudkan untuk memperjelas dan diharapkan bisa menjadi jawaban yang dibutuhkan


Jawaban umum untuk :  H-Bridge ke Relay

Dengan beragamnya PCB yang ada, namun dengan rangkaian dasar yang sama maka penulis menggunakan skema original yang disarankan oleh pabrikan IC 

gbr skema original

skema dasar [original]

Skema diatas masih menggunakan tansistor untuk penggerak motor belakang [ H-Bridge }. Berikut skema rangkaian 4 relay yang bisa ditambahkan sebagai pengganti rangkaian transistor motor [ upgrade ]

Gbr skema 4 relay

Adapun letak titik penyambungan sebagai berikut :


gbr.skema 01

Keterangan gambar :
Kotak hijau, merupakan rangkaian  “skema 4 relay “ beserta transistor driver-nya yang  disambungkan ke rangkaian original [ PCB ]
Vcc = Kabel Merah baterai pack
Vdd = kabel Biru baterai pack
Gnd = Ground = kutup negatip = Kabel Hitam baterai pack

Beragamnya model/merk PCB yang ada, silakan urutkan sendiri dengan teliti , letak titik –titik penyambungan pada jalur di PCB anda.

artikel ini semoga menjadi jawaban yang dibutuhkan...

WARNING :


ARTIKEL INI ADALAH HASIL EXPERIMENT DARI BIYANT RUMPOKO, BUKAN MERUPAKAN COPAS ATAUPUN EDITAN DARI SITUS LAIN



Jumat, 08 Februari 2013

SIGNAL CHECKER RADIO CONTROL



Jika RCQD kita rusak, misalnya belok kiri tidak fungsi..  apa yang harus kita periksa pertama kali??. Apakah  yang anda buka untuk diperiksa pertama kali??. Receiver di mobil2an atau Control Unit-nya..??
Alat bantu dalam memperbaiki rangkaian ternyata masih doninan dan sangat dibutuhkan untuk mewakili mata dan rasa kita dalam menentukan / melacak suatu kerusakan pada rangkaian RCQD. Antara lain Multimeter [ amper, volt, ohm-meter ] 

Pada artikel ini, saya akan share sebuah alat yang selama ini menjadi andalan saya, dalam melakukan pengecekan pada RCQD. Alat ini sebenarnya sangat banyak digunakan sebagai indikator/alat ukur.
Dan mungkin dari sebagian yang menekuni elektronika sangat mengenalnya, hanya saja sebagian besar hobbies kurang menyadari bahwa alat sederhana ini bisa dimanfaatkan untuk “Checker” khususnya untuk membantu mendeteksi kerusakan pada RCQD.

Sinyal Indikator.
Inilah alat yang saya maksudkan. Dengan alat ini kita bisa mengetahui kerusakan RCQD. Sehingga mengurangi resiko “salah alamat “ dalam membongkar rcqd. Alat ini dapat membantu kita untuk  menentukan apakah control unitnya.. atau receivernya yang rusak. Alat sederhana ini telah membantu saya beberapa tahun dalam menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Bahan yang digunakan :
1 buah VU-meter, 2 buah dioda detector IN60 atau OA90, dan 1buah kondensator keramik/mica 1KPf.
Jika sulit mendapatkan dioda diatas dapat menggunakan IN4148 [dengan kepekaan sedikit berkurang]

Rangkaian :
Cara pemakaian
Hubungkan / tempelkan “Probe” pada antena remote kemudian tekan satu persatu perintah remote [maju1, maju 2, mundur, kiri, kanan]. Saat menekan perintah pemancar remote akan memancarkan gelombang. Sinyal pancaran  tersebut akan menggerakkan jarum VU pada posisi tertentu. Simpangan jarum semakin menjauh dari angka 0 semakin bagus. [ bisa dibedakan dengan menggunakanbaterai hampir habis dengan baterai baru]. Jika terjadi gerakan menyimpang pada jarum VU pada setiap perintah berarti “KERUSAKAN BUKAN PADA PESAWAT TELEVISI ANDA”. Alias Control unit anda dalam keadaan baik.

Catatan
Setelah cara pemakaian diatas anda terapkan dengan semua perintah yang ada bisa menggerakkan jarum VU, berarti control unit anda dalam keadaan baik. barulah anda membuka receiver pada mobil QD-nya. Dengan demikian anda tidak akan salah kamar untuk menentukan kerusakan yang terjadi.

PERHATIAN
Alat ini digunakan dengan mengabaikan satuan besaran yang ada [Watt, dB, dll] karena tidak menggunakan penalaan [calibration]. Satu –satunya “satuan” yang bisa digunakan pada alat sederhana ini hanya Prosentase [%] dari gerak simpangan jarum VU. Dan Alat ini hanya bekerja pada remote QD, “mungkin” tidak berfungsi pada remote jenis Propo/digital karena remote Propo/digital bekerja pada frekuensi yang sangat tinggi.

Review:


VU yang saya gunakan adalah VU bekas dari Walkie Talkie, dengan gerak simpangan jarumnya “kekiri”. Anda bisa gunakan model yang lain. bekas tape deck atau beli baru. VU pada umumnya gerak simpangan jarumnya “kekanan”. Walau hal ini berbeda namun tidak berpengaruh [sama saja].


Pemasangan dioda langsung menempel pada terminal VU-meter.
Ujung kabel merah merupakan "probe" dimana kita menempelkan antena remote.
selamat mencoba...


Alhamdulillah...
Semua yang saya tau dan bisa tentang RC-QD telah saya bagi dengan anda, melalui 31 artikel dalam blog ini, Harapan saya semoga menginspirasi, dan memacu kreatifitas anda untuk mengembangkannya. 
Dibaca tidak dibaca, lega rasanya bisa berbagi dengan anda. Nikmat inilah mungkin yang didapat dari apa yang ada didalam pikiran dan mewujudkan dalam bentuk artikel blog. Salam.....


WARNING :


ARTIKEL INI ADALAH HASIL EXPERIMENT DARI BIYANT RUMPOKO, BUKAN MERUPAKAN COPAS ATAUPUN EDITAN DARI SITUS LAIN